Profil Desa Wingkosanggrahan
Ketahui informasi secara rinci Desa Wingkosanggrahan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Wingkosanggrahan, yang berada di Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, dikenal sebagai desa agraris yang berfokus pada potensi pertanian dengan komoditas utama padi. Terletak di kawasan dengan lahan subur, desa ini memiliki sistem irigasi yang mend
-
Sentra Pertanian Unggulan
Mayoritas penduduknya bekerja di sektor pertanian, menjadikan desa ini lumbung pangan lokal dengan komoditas utama padi.
-
Infrastruktur yang Terawat
Pemerintah desa aktif dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur jalan, yang krusial untuk mobilitas warga dan distribusi hasil pertanian.
-
Kekeluargaan yang Kuat
Masyarakatnya dikenal memiliki semangat gotong royong dan kekeluargaan yang erat, menciptakan lingkungan yang harmonis dan mendukung.
Di tengah hamparan persawahan yang subur di Kabupaten Purworejo, terdapat sebuah desa yang mengandalkan sektor agraris sebagai pondasi utamanya. Desa Wingkosanggrahan, yang terletak di Kecamatan Ngombol, merupakan contoh nyata bagaimana potensi alam dimanfaatkan secara optimal untuk menopang kehidupan masyarakatnya. Profil Desa Wingkosanggrahan menunjukkan sinergi antara kerja keras para petani dan dukungan pemerintah desa untuk mewujudkan kemandirian ekonomi.
Geografi dan Demografi: Batas dan Potensi
Secara geografis, Desa Wingkosanggrahan berada di wilayah Kecamatan Ngombol. Desa ini memiliki batas-batas wilayah yang meliputi: sebelah utara berbatasan dengan Desa Winong, sebelah selatan dengan Desa Wonosri dan Desa Kedungmoro, sebelah barat dengan Desa Kalitapas, serta sebelah timur dengan Desa Malang. Letaknya yang strategis dan tidak jauh dari jalan utama membuat akses ke desa ini cukup mudah, yang turut mendukung aktivitas ekonomi.Meskipun data spesifik mengenai luas wilayah Desa Wingkosanggrahan tidak tersedia secara publik, namun secara administratif merupakan bagian dari Kecamatan Ngombol yang memiliki total luas 55,27 km². Berdasarkan data dari Pemerintah Desa Wingkosanggrahan, jumlah penduduknya diperkirakan mencapai sekitar 2.000 jiwa. Kepadatan penduduknya tergolong moderat, memungkinkan adanya ruang yang cukup untuk lahan pertanian dan pemukiman warga. Mayoritas penduduk Desa Wingkosanggrahan berprofesi sebagai petani, yang mencerminkan identitas agraris desa ini.
Sektor Ekonomi: Roda Penggerak Pertanian
Perekonomian Desa Wingkosanggrahan didominasi oleh sektor pertanian. Lahan subur di desa ini dimanfaatkan secara optimal oleh para petani untuk menanam komoditas utama, yaitu padi. Sistem irigasi yang teratur dan perawatan lahan yang baik menghasilkan panen padi yang melimpah setiap musimnya. Hasil panen ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga sering dijual ke pasar-pasar di luar desa."Panen padi di sini selalu bagus. Kami bersyukur karena tanahnya subur dan airnya melimpah," ungkap seorang petani. Ia menambahkan bahwa kualitas padi dari Desa Wingkosanggrahan dikenal baik, sehingga mudah dipasarkan.Selain padi, sektor peternakan juga menjadi andalan ekonomi. Banyak warga yang beternak sapi dan kambing. Hasil peternakan ini tidak hanya untuk konsumsi pribadi, tetapi juga menjadi sumber pendapatan tambahan yang signifikan bagi keluarga. Pemerintah desa mendukung peternak melalui program-program pelatihan dan bantuan bibit ternak, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi.
Pembangunan dan Infrastruktur: Jalan Mulus, Ekonomi Lancar
Pemerintah Desa Wingkosanggrahan memiliki komitmen kuat dalam pemanfaatan dana desa untuk pembangunan infrastruktur. Fokus utama ialah pada perbaikan dan pembangunan jalan desa. Jalan yang mulus sangat penting untuk menunjang aktivitas ekonomi, terutama dalam mendistribusikan hasil panen dan ternak ke pasar.Pada tahun 2024, Desa Wingkosanggrahan mengimplementasikan beberapa proyek pembangunan, termasuk pengerasan jalan poros desa dan pembangunan drainase. Proyek-proyek ini bertujuan untuk mempermudah mobilitas warga, mengurangi biaya transportasi dan meningkatkan efisiensi distribusi barang. Keberhasilan pembangunan ini disambut baik oleh masyarakat, sebab jalan yang baik merupakan urat nadi perekonomian desa."Jalan yang bagus sangat membantu kami. Sekarang kami bisa mengangkut hasil panen dengan lebih cepat dan mudah. Ini sangat membantu kami menghemat waktu dan tenaga," kata salah satu warga.Transparansi dalam pengelolaan dana desa menjadi prioritas. Kepala Desa Wingkosanggrahan memastikan bahwa setiap proyek yang dijalankan diawasi oleh tim monitoring dari kecamatan dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Hal ini memastikan bahwa pembangunan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan riil warga dan memberikan manfaat maksimal.
Kehidupan Sosial dan Budaya: Kekeluargaan yang Erat
Masyarakat Desa Wingkosanggrahan dikenal memiliki semangat gotong royong dan kekeluargaan yang erat. Hubungan antarwarga sangat harmonis, yang tercermin dari berbagai kegiatan sosial yang rutin dilakukan, seperti kerja bakti, pengajian, dan acara-acara adat. Kehidupan sosial yang kuat ini menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk ditinggali.Meskipun tidak memiliki objek wisata budaya yang terkenal, desa ini menjaga tradisi dan nilai-nilai luhur yang diwariskan dari generasi ke generasi. Musyawarah mufakat dalam setiap pengambilan keputusan desa menjadi bukti bahwa partisipasi masyarakat sangat dijunjung tinggi.
Tantangan dan Peluang: Mewujudkan Kemandirian Desa
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Desa Wingkosanggrahan ialah fluktuasi harga komoditas pertanian di pasar. Ketergantungan pada sektor primer membuat desa ini rentan terhadap perubahan pasar global dan nasional. Namun hal ini juga membuka peluang untuk diversifikasi ekonomi.Pengembangan UMKM berbasis produk pertanian, seperti pengolahan hasil panen menjadi produk olahan bernilai tambah, dapat menjadi solusi. Selain itu, pemanfaatan teknologi pertanian modern untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas juga perlu didorong.Desa Wingkosanggrahan memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi desa mandiri dan sejahtera. Melalui sinergi antara pemerintah desa, masyarakat, dan pihak eksternal, pembangunan yang berfokus pada peningkatan sumber daya manusia, penguatan ekonomi lokal, dan pemanfaatan teknologi, akan memastikan bahwa desa ini dapat terus maju dan menjadi teladan bagi desa-desa lain di sekitarnya.